Senin, 08 Juni 2009


CARA PEMIJAHAN CUPANG


1. Siapkan indukan jantan dan indukan betina..
ciri indukan berjenis kelamin jantan : badan ramping, sirip panjang..ciri indukan betina : badan gemuk khususnya di bagian perut, sirip tidak panjang,dan warna kurang cerah.

2. Siapkan media/wadah untuk pemijahan..
bisa ember, aquarium, dan gentong lalu isi air yg telah diendapkan kira-kira sampai 10-15cm dalam waktu min 24 jam.. lalu masukan beberapa substrat( tanaman air eceng gondok atau tali rafiah atau potongan plastik bening dengan tujuan agar memudahkan memantau telur)

3.Masukan induk jantan ke dalam wadah pemijahan (aquarium/ ember) dan masukan induk betina ke dalam stoples atau botol kecil lalu masukan stoples yg berisi induk betina ke dalam wadah pemijahan yg didalamnya sudah berisi ikan jantan td.. hal ini dilakukan agar induk jantan terpancing untuk membuat busa untuk menempelkan telur, dan induk jantan tidak menyerang induk betina..

4. Setelah busa yg dibuat induk jantan cukup banyak, satukan induk betina dan jantan..

5.Biasanya bila berjodoh maka mereka akan melakukan ritual perkawinan, sang jantan akan melingkari tubuh betina swlama berkali-kali.

6.Betina akan mengeluarkan telur2 dan akan dipunguti oleh sang jantan dan sang jantan akan memindahkan telur2 ini ke busa yg telah dibuat.
7.Setelah ritual perkawinan selesai maka sang jantan akan mengusir betina dari sarangnya.. segera angkat sang betina dan beri makan secukupnya, lalu biarkan yg jantan merawat telur2nya.

8. Setelah sekitar 2 hari maka telur akan menetas menjadi burayak, burayak berwarna hitam dan bergerak cepat.. biarkan jantan merawat burayak2 ini.. biasanya jantan akan mengangkat burayak yg tenggelam ke busa/sarangnya dengan menggunakan mulutnya.

9.Setelah busa habis, pisahkan jantan dan beri makan secukupnya.. jangan terlalu lama memisahkan jantan dengan burayak karena dikhawatirkan bila terlalu lama jantan akan memangsa para burayak..

10.Pada hari pertama burayak ini tdk perlu diberi makan karena msih ada cadangan makanan yang di bawa mereka sejak menjadi telur.

11. Lalu pada hari ketiga burayak dapat diberi makan berupa kutu air, artemia,infusoria dan kuning telur direbus. Caranya kuning telur yg telah direbus , dicampur air sedikit. dan berikan sedikit demi sedikit ke burayak.

12.Setelah burayak ikan berumur sekitar 2-3 bln maka dapat dilakukan penyortiran jantan dan betina. hal ini dilakukan agar sirip2 yg indah ini tdk rusak.

13.Biasanya betina yg dirawat secara bersama2 dari kecil akan akur.. sedangkan karena jantan memiliki sikap yg agresif maka harus dipisahkan dari tempat pembesaran.. dan ditempatkan di aquarium secara soliter..- bila air tempat pemeliharaaan burayak kotor maka dapat disiphon dengan selang aerator- seiring bertambahnya waktu maka burayak cupang jg akan bertambah besar dan membutuhkan tempat yg lebih luas, jd burayak cupang harus dipindah ke tempat yg lbh luas scr berkala..- penambahan daun ketapang jg sangat baik.. gunanya yaitu menetralkan air yg terlalu asam.. tetapi bila penggunaannya terlalu banyak maka hasilnya tidak akan optimal..

Jumat, 05 Juni 2009

Perawatan Ikan Cupang



Ikan Cupang bukan hanya sekedar ikan adu ,tetapi juga adalah ikan hias yang sangan populer, seperti halnya jenis “serit” atau “slayer”, konon jenis ini adalah produk dalam negeri.


Cara perawatan Ikan Cupang :
Jika ekor kuncup:
* Ekor ikan kuncup disebabkan oleh air dalam akuarium lama tidak dikuras bahkan sama sekali belum pernah dikuras dalam jangka waktu yang lama,oleh karena itu sering-seringlah menguras air yang ada di akuarium minimal 2-3 hari sekali
* Kemungkinan kedua adalah air yang dimasukan ke dalam akuarium langsung dari air PAM (belum diendapkan atau masih terlalu baru buat cupang anda),akan lebih baik bila air yang akan diisikan ke dalam akuarium tersebut diendapkan atau didiamkan kira-kira 2 hari lamanya, cara lain yang bisa dilakukan adalah membeli : Bliz Id yang bisa anda beli di toko-toko ikan hias dan berikan sewaktu anda mengisi akuarium tersebut.
* Kalau sirip atas melengkung, itu disebabkan karena ikan terlalu sering bermain di permukaan air ,agar ikan kita tidak sering bermain di permukaan air , biasakanlah menyekat antara satu akuarium dengan akuarium yang lain tetapi sekatan itu hanya ditaruh setengah saja (dari bagian atas ke bagian tengan) jadi yang terlihat hanya bagian tengah hingga ke bawah.

CARA MERAWAT IKAN CUPANG KONTES
Merawat ikan cupang hias siap kontes tidaklah sulit , yang diperlukan hanyalah ketekunan dan ketelitian pemeliharaan ikan cupang setiap harinya, misalnya permberian pakan yang teratur , penggantian air akuarium yang teratur, dan tidak lupa pula melatih mental ikan cupang. Tak jarang peternak menghabiskan waktu dari pagi hingga malam untuk mengontrol kondisi ikan cupang.


A. PakanCupang hias diberi pakan alami seperti kutu air. Permberian pakan 2x dalam sehari ,pada waktu pukul 07.00 dan 17.00, berikan pakan yang secukupnya. Terlalu banyak pakan tidak bagus khususnya terhadap kebersihan air di akuarium (dikhawatirkan akan mengendap dan membusuk di dasar air)Pemekaian takaran, seperti sendok teh bisa mengontrol jumlah pemberian pakan. Botol aor mineral yang diberi selang juga bisa dimanfaatkan untuk pemberian makanan cupang. Alat itu selain murah juga mudah dioperasikan. Kutu air dimasukan ke botol lalu disemprotkan satu per satu ke dalam akuarium. Kutu air yang telah dibekukan di dalam freezer pemberiannya cukup dengan dicuil-cuil.Jentik nyamuk dapat diberikan sebagai selingan setiap 2 hari sekali , bisa juga diberikan untuk makanan pokok. Toh ,ikan cupang yang berumur 1.5 bulan sudah bisa makan makanan yang berukuran besar. Cuk sebaiknya diambil yang teidak bengkok atau tua.Ada cara untuk menyeleksi cuk. Jentik nyamuk yang diambil dari selokan atau empeng biasanya masih kotor dan bercampur dengan larva hewan lain. Masukkan cuk ke air es, secara otomatis mereka akan teler, cuk akan mengendap ke dasar sedangkan Non-cuk akan mengambang.Cuk diambil dengan saringan halus,lalu dimasukan ke dalam air yang telah ditetesi PK, dosis 1/2 tetes untuk ember ukuran 15 liter, ini untuk “membangunkan” cuk, setelah itu cuk dicuci dengan air bersihdan siap disajikanJika cuk susah diperoleh, cacing cutra ,cacing rambut, atau cacing darah juga bisa diberikan , namun penggunannya terkadang membuat cupang menjadi kembung. Sebaiknya cacing dibersihkan berulang-ulang dengan air bersih sebelum siap disajikan


B. Ganti AirPengolahan air sangat penting agar cupang tetap sehat. Ganti air 50% sebaiknya dilakukan setiap hari,semakin sering air diganti pertumbuhan ikan cupang akan semakin cepat. Batas maksimal pergantian air 3 hari. Caranya cukup menyedot dengan selang plastik.Seminggu sekali air diganti total. Botol atau akuarium dicuci bersih kemudian dijemur agar kuman-kumannya mati. Cara lain untuk membunh cendawanatau bakteri dengan merendam wadah itu dengan larutan PK dosis tinggi selama 1-2 jam. setelah itu wadah dicuci dengan bersih dan dijemur.Terlambat mengganti air menyebabkan penyakit. sisa pakan dan kotoran cupang yang mengendap di dasar air dapat menyebabkan penyakit misalnya: white spot , velvet, busung dan berak putih
Serangan white spot ditandai dengan bercak-bercak putih disekujur tubuh ikan. Penyebabnya adalah bakteri Ichtyophthirius multifillis. Obati dengan cara mesukan ikan ke dalam air yang sudah ditetesi dengan obat anti bakteri, seperti Bliz Id , dosis 4 tetes setiap 4 liter air.Cara sederhana dengan memasukan 1 sendok teh garam dapur ke dalam akuarium, atau ikan dimasukan ke dalam baskom yang telah dibubuhi garam dapur, Dosis 2-3 sendok makan setiap liter. Karena reaksi cepat , perendaman ikan yang sakit tidak perlu lama. Begitu dicelup langsung diambilCiri serangan Velvet sirip ikan hias menguncup. Penyebabnya adalah parasit Saproglenia sp. Cara pengobatan dengan memberi obat anti bakteri seperti Blitch itch, dosis 2 tetes per 4 liter air. Kemudian bubuhi 4 sendok makan garam. Ikan dimasukan ke dalam larutan itu selama 10 menit, Selanjutnya ikan dipindah ke 4 wadah lain dengan konsentrasi obat makin berkurang.Cara lain dengan pemberian obat anti bakteri, seperti Fismate atau Root stop . Konsentrasi 0.3-0.5 ml/menit. Ikan dibiarkan selama 30 menit, setelah itu masukan ikan kedalam air yang telah dibubuhi antibiotika,seperti Furazolidon, Tetracycline, dan Octazin selama 2-3 jam. Dosis yang dianjurkan setiap tablet 250 g dilarutkan kedalam 20 liter air.Penyakit busung sulit dideteksi ciri-cirinya karena yang diserang organ dalam, biasanya hanya ditandai dengan perut ikan tampak membuncit. Penyebabnya bekteri Salmonella sp. Pengobatannya dengan merendam ikan swlama 1-2 jam ke dalam larutan Flagil 500.Berak putih disebabkan cacing Ascaris sp. Ia tidak menyebabkan kematian, tetapi pertumbuhan ikan dan warna ikan terhambat. Cara pengobatan dengan obat cacing, Seperti Verominox atau Worm x , dosis 1 tetes per 5 liter air. Setelah perlakukan selama 1 minggu ikan akan pulih kembali.Penyakit lain banyak disebabkan salah perawatan, seperti bacul dan gigit ekor. Bacul ditandai dengan warna menjadi pucat. kondisi ini selain disebabkan karena air kotor juga karena karena terlalu lama ditantang oleh ikan cupang hias lain yang ukurannya lebih besar. Sedangkan gigit ekor ditandai ikan sering menggigit ekor sendiri, ini disebabkan ikan kurang pakan , sering ditantang , gatal karena air tidak dikuras (terlalu kotor).Meskipun banyak obat-obatan di toko ikan ,pencegahan jauh lebih baik daripada pengobatan. Perawatan secara hati-hati dan teratur, seperti pakan dan mengganti air teratur bisa mencegah penyakit. Salah perawatan dapat membuat Ikan “jagoan” kalah sebelum bertanding.
Berawal dari rasa penasaran pengen liat bagaimana proses pemijahan ikan Cupang Hias (Betta Slayer), aku membeli sepasang ikan Cupang Hias dewasa dan sebuah aquarium kecil yang ku taruh di rak buku kuliahku. Waktu itu kurang lebih modalnya cuman 30 ribu rupiah.
Hari-hari pertama memang tidak ada tanda-tanda ikan itu kawin, bahkan yang ada ikan betinanya lari kesana-kemari saat dikejar yang jantan. Namun kemudian setelah membaca cara dan teknik pemijahan yang aku dapat dari hasil browsing dan mempraktekannya terhadap Achilles(ikan kesayangan ku) akhirnya ia nampak membuat sarang busa, yang dia buat menggunakan mulutnya. Lucu juga saat melihat ikan jantan itu mengeluarkan gelembung-gelembung kecil udara dari mulutnya.
Dan hari ini, kira-kira seminggu sudah aku memelihara ikan Cupang Hias ini. Untuk pertama kalinya aku melihat mereka kawin. Keduanya membelitkan diri masing-masing menekuk badannya membentuk huruf U.
Sore harinya terlihat telur-telur berwarna putih sudah memenuhi busa yang sebelumnya dibuat oleh ikan jantan. Artinya sebentar lagi aku punya ikan-ikan Hias Cupang kecil nih. dan sampai sekarang jadi hobi ku untuk memijahkan ikan-ikan kesayanganku yang baru berjumlah 20 ekor.
Ikan Berawal dari rasa penasaran pengen liat bagaimana proses pemijahan ikan Cupang Hias (Betta Slayer), aku membeli sepasang ikan Cupang Hias dewasa dan sebuah aquarium kecil yang ku taruh disaping meja kerjaku. Waktu itu kurang lebih modalnya cuman 30 ribu rupiah.
Hari-hari pertama memang tidak ada tanda-tanda ikan itu kawin, bahkan yang ada ikan betinanya lari kesana-kemari saat dikejar yang jantan. Namun kemudian ikan jantan nampak membuat sarang busa, yang dia buat menggunakan mulutnya. Lucu juga saat melihat ikan jantan itu mengeluarkan gelembung-gelembung kecil udara dari mulutnya.
Dan hari ini, kira-kira seminggu sudah aku memelihara ikan Cupang Hias ini. Untuk pertama kalinya aku melihat mereka kawin. Keduanya membelitkan diri masing-masing menekuk badannya membentuk huruf U.
Sore harinya terlihat telur-telur berwarna putih sudah memenuhi busa yang sebelumnya dibuat oleh ikan jantan. Artinya sebentar lagi aku punya ikan-ikan Hias Cupang kecil nih.Cupang Hias

Pemeliharaan Cupang HiasSetelah ikan koi beberapa waktu lalu, maka tren ikan hias belakangan ini adalah terhadap ikan cupang hias. Demam memelihara ikan cupang hias tidak hanya terbatas di kota besar seperti Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, tetapi sudah melanda Malang, Jambi, Pekan Baru, Padang dll. Dipacu oleh seringnya digelar kontes-kontes untuk memperlombakan keelokan jenis ikan hias asli Indonesia tersebut, dan semakin banyaknya dibentuk perkumpulan penggemar ikan cupang hias di tiap kota. Sampai saat ini dikenal beberapa organisasi yang mewadahi penggemar-penggemar atau pemeliharaikan cupang seperti PCHS (Pecinta Cupang Hias Surabaya), BSCM (Betta Spender Club Malang), BSCS (Betta Spender Club Semarang), ACHI (Asosiasi Cupang Hias Indonesia) dll. Keelokan dan kelangkaan cupang hias diukur dari kombinasi corak warna dan bentuk tubuh, sirip serta ekor. Harga seekor cupang hias ditentukan oleh kelangkaan warna, semakin langka akan semakin mahal. Ini menjadi daya tarik penangkar-penangkar cupang hias untuk bekerja menghasilkan jenis-jenis baru dengan corak warna yang spektakuler. Jika 10 tahun lalu hanya dikenal cupang slayer, maka kini sudah banyak bermunculan jenis-jenis baru yang dinamai half moon, serit, dan crowntail. Apabila cupang biasa dihargai Rp 1.000 - 50.000 per ekor, maka cupang langka (betta spenders) bisa berharga jutaan rupiah. Bahkan untuk pasaran luar negeri (yang dijual sebagai mass commodity / ekspor massal) rata-rata terjual US$ 50 per ekor. Negara pengimpor utama untuk betta spenders antara lain AS, Hong Kong, Taiwan, Jepang, Brazil dan Singapura. Itupun baru 60 % dari permintaan luar negeri yang baru terpenuhi.
Kriteria Penilaian Cupang HiasDasar penilaian cupang hias adalah terletak pada dua faktor penting yaitu bentuk tubuh dan warna tubuh. Faktor bentuk tubuh yang menjadi tolok perhatian adalah serit dan ekor. Serit cupang bentuk baru yang dikatakan langka adalah berserit delapan dan silang. Ekor langka adalah ekor bentuk bulan. Warna langka dalam arti belum banyak terdapat di pasaran antara lain warna putih solid, kuning solid, coklat burgundi, keunguan dan tricolor. Biasanya dalam tiap kontes cupang hias yang diperlombakan dikelompokkan ke dalam jenis senior (ukuran tubuh 7,5 cm ke atas) untuk warna dasar, kombinasi dan warna maskot; jenis medium (ukuran tubuh 5,5 cm - 7,5 cm) untuk warna dasar, kombinasi dan warna maskot; ukuran small; dan unik. Cupang yang baik memiliki ekor lebar dan serit tebal. Ukuran ekor harus sama dengan serit dan berbentuk 180 o. Letak ekor seimbang dalam arti di tengah-tengah dan tidak menjorok ke atas. Ikan yang baik tidak berwarna transparan di bagian ekor dan memiliki erit di bagian siripnya. Keserasian warna biasanya dinilai 30 poin, keindahan berilai 20 poin, kerapihan dinilai 20 poin, kesehatan & mental bernilai 20 poin dan ukuran tubuh cupang 10 poin.
Sistematika dan Biologi CupangCupang merupakan ikan asli Indonesia yang diketahui berasal dari Pulau Jawa, Kalimantan, Sumatera. Dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah Talking Gourami atau Croaking Gourami. Termasuk famili Anabantidae, genus Trichosis, spesies Trichopsis vittatus. Bentuk tubuh sangat langsing dan pipih ke samping. Corak warna sangat bervariasi, tetapi warna dasar tubuh kuning hingga sawo matang dengan punggung berwarna lebih gelap dan bagian perut berwarna lebih muda (kuning sampai putih). Pada sisi badan terdapat garis horizontal berwarna lebih gelap sepanjang darimata hingga ekor. Sirip anal, punggung dan ekor tumbuh sempurna memanjang dengan jari-jari sirip yang tumbuh menonjol. Panjang tubuh mencapai sekitar 6,5 - 7,5 cm.
Pemijahan dan Pembesaran Benih CupangCupang jantan dan betina dapat dibedakan dari sirip-sirip dan warna badan. Cupang jantan memiliki jari-jari sirip anal, punggung dan ekor yang tumbuh sempurna sedikit lebih panjang dibandingkan selaput yang menutupinya, sedangkan cupang betina tidak memiliki penonjolan dari jari-jari siripnya. Cupang jantan dewasa kelamin memiliki lebih banyak bintik-bintik hitam di punggung dibandingkan biasanya dibandingkan cupang betina yang tidak memilikinya. Ikan yang dipilih sebagai indukan berumur 6 - 7 bulan. Cupang dengan ukuran panjang tubuh 5 cm sudah siap untuk dipijahkan. Mengingat perkawinan cupang bersifat monogami, maka rasio kelamin antara jantan dan betina harus seimbang. Tempat pemijahan menggunakann akuarium kecil (20 x 40 cm, tinggi 20 cm), baskom, atau toples yang sudah direndam dengan larutan PK untuk menghindari jamur dan bibit penyakit. Sebagai media pijah (substrat) digunakan tanaman air atau serabut rafia untuk tempat pelatakan busa. Untuk tanaman aponogeton sebaiknya diberi pecahan genteng untuk mencegah tumbang, eceng gondok bisa diletakkan begitu saja. Cupang dikenal sebagai ikan penyusun sarang busa sebelum melakukan pemijahan. Suhu air ideal adalah 25 oC dalam kisaran 21 oC - 31 oC. Kedalaman air 10 - 15 cm supaya air di dasar tidak terlalu dingin. Setelah penyusunan busa selesai, cupang betina akan meletakkan telur pada busa dan cupang jantan menyemprotkan sperma ke kumpulan telur untuk pembuahan. Telur-telur fertil akan menetas dalam 24 jam pada suhu 24 oC.
PembesaranBenih sampai umur 2 - 3 hari tidak pelu diberi makan karena adanya cadangan kuning telur dalam tubuh. Hari ke-4 mulai diberikan plankton hasil pemupukan. Hari ke-7 sudah bisa diberikan kutu air, cacing sutera atau jentik nyamuk. Hari ke-10 anak cacing dipindahkan ke kolam pembesaran, dan diberi makanan cacing Tubifex sp atau Chironomus sp. Cupang jantan mempunyai bentuk dan warna tubuh yang lebih menarik ketimbang cupang betina, sehingga akan lebih menguntungkan untuk menghasilkan lebih banyak cupang jantan. Dalam masa degenerasi kelamin (telur ikan fase bintik mata yaitu 30 jam setelah pemijahan) diberikan hormon androgen (dilarutkan dalam larutan hormon 17 alpha metiltestosteron 20 mg/liter selama 8 jam). Ikan cupang mempunyai kebiasaan bertarung, biaanya mendekati umur 1 bulan naluri bertarung mulai muncul. mengingat aktivitas bertarung dapat melukai tubuh dan mengurangi keelokan maka penting untuk menghalangi munculnya sifat merugikan tersebut. Penangkar biasanya tidak menggantiair mulai dari bertelur sampai umur 1 bulan (karena air bersih merangsang aktivitas hormonal cupang yang mengarah kepada agresivitas) dan menggunakan tanaman air hidrilla untuk menghindarkan pertemuan langsung antar cupang yang bisa menyebabkan pertarungan